Baitijannati. Apa
yang terjadi jika tidak ada lagi kehangatan antara suami istri?
Keduanya mendapati hubungan mereka seakan diselimuti es, dan cinta yang
bersemi diawal pernikahan berubah menjadi sesuatu yang dingin. Ungkapan
“Rumahku adalah surgaku” menguap entah kemana, dan suasana rumah menjadi
rutinitas yang menjemukan dan membosankan.
Keadan
semacam ini bisa menimpa siapa saja. Pernikahan layaknya kehidupan
memiliki dinamika dan romantika. Kadang suami istri mendapati rumah
tangganya berjalan mulus, kerikil yang ada dapat dilewati bersama, dan
keduanya meras bahagia dalam kebersamaan mereka. Disaat yang lain kadang
muncul perselisihan, yang biasanya disertai dengan kemarahan, kekesalan
atau bahkan menimbulkan “perang dingin” diantara keduanya. Disaat yang
lain lagi terjadi dimana salah satu dari keduanya atau keduanya dilanda
kebosanan dan kejenuhan dalam menjalani rutinitas kehidupan berumah
tangga. Kesemua ini adalah manusiawi dan wajar, sepanjang tidak membuat
hati keduanya saling jauh.
Adalah
Muhammad SAW, seorang manusia pilihan yang menjadi nabi dan rasul untuk
seluruh umat manusia dan memiliki kesempurnaan akhlak, tidak luput dari
mengalami romantika dan dinamika dalam rumah tangganya. Maka kita
membaca bahwa beliau disatu saat pernah berlomba lari dengan istrinya
dalam suasana ceria dan bahagia. Disaat lain beliau pernah menghadapi
kecemburuan istrinya, bahkan pernah pula gusar, sedih dan kecewa karena
permintaan beberapa istrinya dalam masalah nafkah yang menyebabkan
beliau sampai berkata, “Aku tidak akan mendatangi mereka selama satu bulan,” (HR Bukhari dan Muslim).
Oleh
karenanya jika anda berpikir bahwa pernikahan anda akan berjalan mulus,
selalu diliputi kebahagiaan, tidak akan ada perselisihan, tidak akan
ada kekesalan dan kemarahan. Maka sesungguhnya anda telah menjadi korban
dari angan-angan yang tidak realistis. Dinamika dan romantika adalah
sebuah ketetapan Allah SWTatau sunnatullah dalam pernikahan, tidak
seorang pun dapat mengubahnya. Karena itu terimalah dinamika dan
romantika (termasuk perselisihan) itu menjadi bagian dari rumah tangga
anda, yang akan membuat rumah tangga anda menjadi penuh warna. Dari sini
kita dapat mengerti bahwa rumah tangga yang bahagia dan harmonis itu
bukanlah tanpa ada romantika perselisihan, tetapi yang dapat menyikapi
dan menjadikan perselisihan yang ada sebagai bunga-bunga yang memberi
warna pada pernikahan.
Selanjutnya
untuk mengusahakan pernikahan yang harmonis dan bahagia itu, bisakah
perempuan membuat suaminya tetap hangat terhadap dirinya kendati
pernikahan itu telah berjalan puluhan atau belasan tahun? Tentu bisa,
dengan sedikit usaha dan kesabaran, istri bisa membuat suaminya tetap
hangat dan romantis terhadapnya sebagaimana di tahun pertama pernikahan.
Tidak percaya?
Cobalah 15 saran berikut ini !1. Katakan : “Aku mencintaimu”. Siapa bilang laki-laki tidak membutuhkan kata-kata cinta dari istrinya? Katakanlah terus menerus, karena kata-kata itu akan meresap ke dalam jiwanya, menghujam sanubari dan menumbuhkan keyakinan pada dirinya bahwa anda memang sungguh-sungguh mencintainya.
2. Ciumlah suami anda dengan ciuman cinta kasih setiap hari, ini akan menyenangkan dan akan membuatnya merindukan anda.
3. Genggam tanganya dengan lembut disaat-saat tertentu, hal kecil ini mampu menumbuhkan rasa cintanya pada anda.
4. Dengarkanlah dengan mengarahkan seluruh tubuh anda kepadanya ketika ia sedang berbicara. Pandanglah ia dengan lembut dan penuh kasih, untuk menunjukan bahwa anda sunguh-sungguh mendengarkannya.
5. Buatlah kejutan dengan memberikannya hadiah kecil yang bersifat pribadi, misalnya sapu tangan dan kaos kaki.
6. Ekspresikan cinta anda dengan kata-kata dan tubuh anda.
7. Khususkan waktu setiap hari walau hanya sepuluh menit untuk berdua saja dengannya.
8. Tampakanlah semampu anda keindahan penampilan anda ketika suami pulang kerja. Jadikanlah diri anda sebagai sesuatu yang layak dipandang, diperhatikan, dipeluk setelah sepuluh jam ia berada di luar.
9. Buatlah kejutan lembut disaat yang tidak terduga. Karena banyak istri melupakan bahwa pelukan dan ciuman lembut yang tiba-tiba (bukan rutinitas ketika akan berangkat bekerja) dapat menimbulkan perasaan khusus dan kasih sayang suami.
10. Berusahalah memenuhi rumah anda dengan senyum manis yang menyejukan seisi rumah. Silakan anda kesal atau marah, tapi jangan biarkan kemarahan dan kekesalan anda berlarut-larut, sehingga membuat suami anda merasa tidak nyaman berada di rumahnya sendiri.
11. Pahami dan kenali sifat serta karakter suami anda. Berusahalah mencari hal-hal yang membuatnya senang dan bahagia, sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang membuat suami anda kesal.
12. Berikan pujian, jika memang suami anda berhak untuk mendapat pujian. Misalnya, “mas ganteng sekali hari ini,” atau ketika ia membantu anda membereskan rumah, “Aduh, suamiku memang lelaki yang paling rajin dan sholeh.”
13. Jangan ragu dan malu untuk menyatakan ketergantungan anda padanya, misalnya, “Alhamdulillah, aku punya suami seperti mas, jadi semua masalah bisa diatasi”.
14. Berusahalah untuk memaafkan jika ia berbuat kesalahan, ungkapkan kekesalan anda dengan wajar, selnjutnya tunjukan cinta dan pengertian anda.
15. Jangan sekali-kali anda lupa untuk mengucapkan terimakasih atas hal-hal kecil yang telah dilakukannya. Ingatlah Rasul kita yang mulia pernah bersabda, “Allah tidak akan memandang kepada perempuan yang tidak berterimakasih pada suaminya padahal ia butuh kepadanya” (HR Hakim) (www.baitijannati.wordpress.com)
Komentar
Posting Komentar